user online

Monday, December 25, 2017

BIAYA OVERHEAD PABRIK

December 25, 2017 39 Comments



Biaya overhead pabrik adalah unsur dalam biaya produksi. Dalam bab ini akan diuraikan mulai dari penggolongan biaya overhead pabrik, penentuan tarif.
 
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik
1.      Penggolongan BOP menurut sifatnya
2.   Penggolongan BOP menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
3.      Penggolongan BOP menurut hubungannya dengan departemen
4.      Penggolongan BOP menurut sifatnya


Penggolongan BOP menurut sifatnya
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan :
a.      Biaya bahan penolong
b.      Biaya reparasi dan pemeliharaan
c.       Biaya tenaga kerja tidak langsung
d.      Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap
e.      Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
f.       BOP yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai

Biaya Bahan Penolong
Bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tsb.

Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Berupa biaya suku cadang (spareparts), harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan, perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan ekuipmen, kendaraan, perkakas laboratorium dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tsb.
Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari :
1.      Karyawan yang bekerja dalam departemen  pembantu seperti departemen gudang
2.      Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, spt : kepala dept produksi, adm pabrik, mandor

Biaya yang timbul akibat penilaian terhadap aktiva tetap
Biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin, equipment

Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
Biaya asuransi gedung, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan


Menurut perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume produksi
1.      BOP tetap

2.      BOP variabel

Menurut hubungannya dengan departemen
1.      BOP langsung departemen
BOP yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tsb

2.      BOP tidak langsung departemen
BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen

PENENTUAN TARIF BOP
Alasan pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka
1.      Pembebanan BOP atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yg dihasilkan dari bulan ke bulan.
2.      Manajemen memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan.


Langkah-langkah Penentuan Tarif BOP
1.      Menyusun anggaran BOP
2.      Memilih dasar pembebanan bop kepada produk
3.      Menghitung tarif BOP

Menyusun BOP
Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran BOP.
Ada 3 macam kapasitas yang dapat dipakai :
1. Kapasitas teoritis
     Kapasitas departemen utk menghasilkan produk tanpa berhenti.
2. Kapasitas normal
    Memperhitungkan kecenderungan penjualan  jangka panjang
3. Kapasitas sesungguhnya
    Kapasistas sesungguhnya yg diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun 
    YAD.

Memilih dasar pembebanan bop
Dasar membebankan bop kepada produk
  1. Satuan produk
  2. Biaya bahan baku 
  3. Biaya tenaga kerja langsung 
  4.  Jam tenaga kerja langsung 
  5. Jam mesin

Faktor yang harus dipetimbangkan dalam memilih dasar pembebanan yg dipakai 
  1. Harus memperhatikan jenis bop yang dominan jumlahnya dalam departemen produksi 
  2. Harus diperhatikan sifat-sifat bop yg dominan tsb dan erat hubungan sifat-sifat tsb dengan dasar pembebanan yg dipakai.
Satuan produk
Metode yang paling sederhana dan yang langsung membebankan BOP kepada produk. Beban BOP untuk setiap produk dihitung dengan rumus:

Taksiran BOP                                                          = tarif BOP per satuan
Taksiran jumlah satuan produk yg dihasilkan   

Contoh
Taksiran bop selama 1 tahun anggaran              Rp. 2.000.000
Taksiran jumlah produk yg dihasilkan  selama
1 tahun anggaran                                                       4.000 unit
Tarif bop :
( 2.000.000/4.000 = Rp. 500 per unit produk)
Jadi misalnya suatu pesanan sebanyak 200 unit akan dibebani bop  
sebesar       = Rp. 500 x 200 = Rp.100.000

Biaya Bahan baku
Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku(misalnya biaya asuransi bahan baku), maka yg dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah biaya bahan baku yg dipakai.
Rumus :
 
Taksiran BOP                                                          x 100% = persentase  dari biayabahan baku yang dipakai
Taksiran bahan baku yang dipakai


Contoh
Taksiran bop selama 1 tahun anggaran Rp. 2.000.000
Taksiran bbb selama 1 tahun anggaran  Rp. 4.000.000
Tarif BOP :
( 2.000.000/4.000.000x 100% = 50% dari bbb yang dipakai)
Jadi misalnya suatu pesanan menggunakan bahan baku seharga Rp.30.000, maka pesanan ini akan dibebani bop sebesar = 50% x Rp. 30.000 = Rp.15.000

Biaya tenaga kerja
 Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai hubungan yg erat dgn jumlah tenaga kerja (misal pph upah karyawan menjadi tanggungan perusahaan), maka dasar yg dipakai untuk membebankan BOP adalah BTKL.
Tarif BOP dihitung dengan rumus :


Taksiran BOP                                                          x 100% = persentase  btkl
Taksiran BTKL

Contoh
Taksiran bop selama 1 tahun anggaran Rp. 2.000.000
Taksiran BTKL selama 1 tahun anggaran  Rp. 5.000.000
Tarif  BOP :
( 2.000.000/5.000.000 x100%= 40% dari BTKL yang dipakai)
Jadi misalnya suatu pesanan menggunakan bahan baku seharga Rp.20.000, maka pesanan ini akan dibebani bop = 40% x Rp. 20.000 = Rp.8.000

Jam tenaga kerja langsung
 Karena ada hubungan yg erat antara jumlah upah dengan jumlah jam kerja, maka disamping BOP dibebankan atas dasar upah tenaga kerja langsung, dapat pula dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung.
Tarif BOP dihitung dengan rumus :

Taksiran BOP                                                          x 100% = persentase  per jam btkl
Taksiran BTKL

 Contoh
Taksiran bop selama 1 tahun anggaran               Rp. 2.000.000
Taksiran jam tenaga kerja langsung selama 1 tahun anggaran                                                                    2.000 jam
Tarif BOP :
( 2.000.000/2.000 = Rp. 1.000 per jam tenaga kerja langsung)
Jadi misalnya suatu pesanan menggunakan jam tenaga kerja lngsung sebanyak 200 jam, maka pesanan ini akan dibebani bop = Rp. 1.000 x 200 = Rp.200.000
Jam mesin
Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (misal bahan bakar atau listrik), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya adalah jam mesin.
Tarif BOP dihitung sbb :

Taksiran BOP                                                          = persentase  BOP per jam mesin
Taksiran jam kerja mesin

Contoh
Taksiran bop selama 1 tahun anggaran Rp. 2.000.000
Taksiran jam mesin selama 1 tahun anggaran  10.000 jam/mesin
Tarif BOP :
( 2.000.000/10.000 = Rp. 200 jam per mesin)
Jadi misalnya suatu pesanan menggunakan jam mesin sebanyak 300 jam, maka pesanan ini akan dibebani bop = 300 x Rp.200 = Rp.60.000

PEMBEBANAN BOP KEPADA PRODUK ATAS DASAR TARIF
Tarif BOP yang telah ditentukan dimuka kemudian digunakan untuk membebankan BOP kepada produk yang diproduksi 
  1. Jika perusahaan menggunkan metode full costing dalam penentuan harga pokok produksinya, produk akan dibebani BOP dengan menggunakan tarif BOP variabael dan tarif BOP tetap.
  2. Jika perusahaan menggunakan metode variabel costing maka produk akan dibebani bop dengan tarif variabel.

PT. SUMBER JAYA
ANGGARAN BOP TAHUN 2017
ATAS DASAR KAPASITAS NORMAL 80.000 JAM MESIN
no rekening
Jenis biaya
tetap/ variabel
jumlah
5101
Biaya bahan penolong
V
1.050.000
5102
biaya listrik
V
1.500.000
5103
biaya bahan bakar
V
1.000.000
5104
biaya tenaga kerja tidak langsung
V
1.500.000


T
2.000.000
5105
biaya kesejahteraan karyawan
T
1.500.000
5106
biaya reparasi pemeliharaan
T
750.000


V
500.000
5107
biaya asuransi gedung
T
600.000
5108
biaya depresiasi
T
800.000


V
5.800.000


T
5.400.000
Jumlah Total
11.200.000
Perhitungan Tarif BOP :
Tarif BOP Variabel : 5.800.000 : 80.000 jam mesin = Rp. 72.50 per jam mesin
Tarif BOP tetap      : 5.400.000 : 80.000 jam mesin = Rp. 67.50 per jam mesin
Tarif BOP total                                                             Rp. 140.00 per jam mesin


Pembebanan bop kepada produk dalam metode full costing
Setelah ditentukan tarif Rp. 140/jam mesin, maka produk yg diproduksi sesungguhnya dibebani dengan bop dgn menggunakan tarif tsb. Jadi jika perusahaan tsb menerima 100 macam pesanan dan menghabiskan 75.000 jam mesin, maka bop yg dibebankan :
Rp. 140 x 75.000 = Rp. 10.500.000
Jurnalnya :
BDP-BOP                                             10.500.000     -
            BOP yg dibebankan                           -      10. 500.00



Pembebanan bop kepada produk dalam metode variabel costing
Jika perusahaan menggunakan variabel costing, maka bop yg dibebankan
Rp. 72.50 x 75.000 =  Rp. 5.437.500

Jurnalnya :
BDP-BOP                                 5.437.500      -
            BOP yg dibebankan         -            5.437.500